Pria di Cikarang Bacok Pacarnya Akibat Kesal Kariernya Dihambat

Posted 2 days 19 hours ago

Seorang perempuan berinisial SR (28) menjadi korban penganiayaan oleh mantan kekasihnya yang berinisial AG (30) di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (6/5) siang. Kejadian tragis ini terjadi di rumah kontrakan korban, yang berujung pada luka parah pada tangan kiri SR, bahkan tangan tersebut putus akibat bacokan golok yang dilakukan AG.

Kejadian ini diduga dipicu oleh masalah pekerjaan, di mana AG merasa kariernya terhambat akibat sikap SR yang dianggapnya menghalangi proses perpanjangan kontrak kerjanya. Menurut sejumlah saksi mata, AG marah besar setelah merasa bahwa SR tidak mendukungnya dalam upaya perpanjangan kontrak di perusahaan tempatnya bekerja.

AG merasa kecewa dan frustrasi, dan akhirnya emosinya meledak, yang menyebabkan dia melakukan tindakan kekerasan terhadap SR. Dalam insiden tersebut, AG datang ke rumah korban dan langsung menganiaya SR dengan menggunakan golok, menghantamkan senjata tajam tersebut ke tubuh korban, terutama di bagian tangan kirinya, yang mengakibatkan cedera serius.

Kejadian ini menarik perhatian warga setempat yang segera melaporkan insiden tersebut kepada pihak kepolisian. Pihak kepolisian Cikarang Barat segera mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan AG.

Saat ini, pelaku penganiayaan telah ditangkap dan tengah menjalani proses hukum. Polisi menyatakan bahwa AG akan dijerat dengan pasal penganiayaan dengan ancaman hukuman penjara yang cukup lama.

SR, korban penganiayaan, saat ini sedang dirawat di rumah sakit terdekat akibat luka serius yang dideritanya. Pihak medis menyatakan bahwa tangan kiri SR harus diamputasi karena luka parah yang ditimbulkan akibat bacokan golok tersebut.

Pihak keluarga korban mengungkapkan perasaan kecewa dan kesedihan mendalam atas peristiwa ini, dan mereka berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas tindakan kekerasan yang dilakukan. Kasus ini juga menyentuh aspek psikologis dan sosial, di mana banyak pihak mengingatkan agar komunikasi dalam hubungan personal dan profesional harus dijaga dengan baik untuk menghindari konflik yang dapat berujung pada kekerasan.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk selalu menyelesaikan perselisihan secara damai dan menghindari kekerasan fisik dalam bentuk apapun. Peristiwa ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk menjaga kontrol emosi dan menghindari tindakan kekerasan, terlebih dalam menghadapi masalah pribadi maupun pekerjaan.

Polisi berjanji akan menindak tegas setiap bentuk kekerasan dalam hubungan, baik itu kekerasan fisik maupun psikologis.