Oknum Polisi di HST Tertembak, Diduga Terlibat Kasus Narkoba

Posted 2 days 21 hours ago

Seorang oknum anggota kepolisian yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Polsek Limpasu, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, berinisial MI, dilaporkan mengalami luka tembak dalam sebuah insiden yang diduga terkait dengan kasus narkotika jenis sabu. Kejadian ini sontak menggegerkan masyarakat setempat dan menjadi sorotan karena melibatkan aparat penegak hukum sendiri.

Oknum tersebut saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD H Damanhuri Barabai setelah sebelumnya ditangkap oleh tim dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan. Akibat luka tembak yang dideritanya, MI kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin untuk penanganan lebih lanjut.

Belum diketahui secara pasti kronologi insiden penembakan tersebut, namun kuat dugaan bahwa kejadian itu berkaitan dengan proses penangkapan yang dilakukan oleh petugas BNNP. Kapolres Hulu Sungai Tengah menyampaikan dukungannya terhadap langkah BNNP Kalsel dalam menangani kasus ini.

Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menoleransi penyalahgunaan narkoba, termasuk jika pelakunya berasal dari internal kepolisian. Penanganan kode etik terhadap MI pun akan dilakukan secara menyeluruh sesuai prosedur yang berlaku.

"Kami mendukung sepenuhnya langkah BNNP Kalsel dalam mengungkap dan menangani kasus ini. Kami juga akan memproses yang bersangkutan secara kode etik sebagai bentuk komitmen kami dalam pemberantasan narkoba, baik dari luar maupun dari dalam institusi," ujar Kapolres HST.

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi institusi kepolisian, terutama dalam upaya membangun kembali kepercayaan publik terhadap aparat. Keterlibatan oknum dalam jaringan narkoba menunjukkan bahwa tantangan perang melawan narkoba masih besar, bahkan dari dalam tubuh penegak hukum itu sendiri.

Oleh karena itu, kasus ini diharapkan menjadi momentum introspeksi dan pembenahan sistem pengawasan internal. Masyarakat pun berharap agar proses hukum dapat berjalan secara transparan dan tuntas.

Tidak hanya terhadap MI, tetapi juga jika ditemukan indikasi jaringan atau keterlibatan pihak lain. Publik menilai penting untuk memastikan bahwa tidak ada kompromi dalam pemberantasan narkoba, apalagi jika pelakunya adalah penegak hukum yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam melindungi masyarakat dari bahaya narkoba.

BNNP Kalimantan Selatan belum memberikan keterangan resmi detail terkait barang bukti yang diamankan maupun status hukum MI secara lengkap. Namun penanganan kasus ini diyakini akan menjadi atensi utama, mengingat besarnya dampak sosial dari keterlibatan aparat dalam tindak pidana narkotika.

Dengan perkembangan kasus ini, publik menantikan tindakan nyata institusi kepolisian dalam menunjukkan bahwa tidak ada tempat bagi penyalahgunaan narkoba di lingkungan aparat. Komitmen terhadap integritas dan penegakan hukum harus dibuktikan melalui langkah tegas dan konsisten.